Desa BAYAN

TANJUNG-Lombok Utara merupakan daerah paling awal menerima transfer dana desa (DD). Terhitung sudah sebulan anggaran DD ini berada di rekening kas umum. Namun hanya beberapa desa yang sudah mencairkannya.

”KLU adalah kabupaten pertama yang mencairkan dana desa di Indonesia. Ini cukup baik tapi sampai sekarang masih ada desa yang belum mencairkan DD ini,” beber Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat, Pemerintahan Desa, Kependudukan dan Catatan Sipil (DPMPD-Dukcapil) NTB H Rusman.

Dari laporan yang diterimanya, baru belasan desa yang sudah mencairkan DD di Lombok Utara. ”Semoga yang sudah mencairkan ini sudah melakukan program-programnya. Mudah-mudahan sisanya juga bisa segera menyusul,” harapnya.

Rusman khawatir apabila DD ini tidak juga dicairkan oleh desa-desa, akan berdampak pada program yang sudah direncanakan kades dan tidak bisa dilaksanakan dengan cepat. Sehingga memengaruhi realisasi. ”Kalau dana terlambat digunakan juga akan berpengaruh pada pencairan tahap kedua nanti. Saya harap bupati, kepala SKPD dan camat untuk meminta kades mempercepat pencairan anggaran yang memang sudah ada ini,” tandasnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Pengendalian Penduduk, KB dan Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DP2KBPMD) Kholidi Halil mengatakan, saat ini tinggal 10 desa yang belum merealisasikan tiga sumber anggaran yakni DD, ADD, dan bagi hasil bukan pajak.

Desa-desa ini tersebar di lima kecamatan. Untuk Kecamatan Tanjung yang belum merealisasikan anggaran adalah Desa Tegal Maja. Desa Sesait di Kecamatan Kayangan.

Selanjutnya, Desa Loloan, Desa Senaru, Desa Sambik Elen, dan Desa Karang Bajo di Kecamatan Bayan. Sedangkan di Kecamatan Pemenang, seluruh desa belum merealisasikan anggaran yakni Desa Malaka, Desa Pemenang Barat, Desa Pemenang Timur, dan Desa Gili Indah. Sehingga total 10 desa yang belum merealisasikan anggaran. Sedangkan 23 lainnya sudah.

Kholidi menambahkan, saat ini dari 10 desa yang belum mencairkan anggaran, ada lima yang sedang diverifikasi di BPKAD yakni Desa Sambik Elen, Desa Karang Bajo, Desa Senaru, Desa Loloan, dan Desa Pemenang Timur. ”Lima sisanya masih diverifikasi di kecamatan,” sebutnya.

Sumber: http://www.lombokpost.net/2017/05/29/sudah-siap-dana-desa-kok-gak-dicairkan