Desa BAYAN

Lombok Utara – Meski belum beroperasi secara optimal, PT Bumi Sarana Utama (Kalla Group) yang memproduksi aspal curah di kawasan Pelabuhan Carik, Kecamatan Bayan, Lombok Utara dikeluhkan sebagian warga. Hal tersebut lantaran belum lama ini aspal dari pabrik sempat meluber sesaat usai pengisian aspal, sehingga dikhawatirkan mencemari laut.

Kabid Lingkungan Hidup pada Dinas Lingkungan Hidup, Perumahan dan Kawasan Pemukiman Lombok Utara, Rusdianto yang dikonfirmasi perihal kejadian tersebut, mengaku sudah meninjau lokasi sekaligus menanyakan perihal aspal yang meluber ke area pelabuhan.

“Iya memang benar, karena setiap pengisian aspal ke Depo-nya itu dari kapal disambungkan dengan menggunakan pipa yang langsung menuju Depo,” ungkap Rusdianto.

Keluhan masyarakat itu memang ditemukannya. Proses ancaman pencemaran terjadi setelah pengisian aspal tuntas. Sisa-sisa aspal yang diperkirakan sebanyak 100 kilo berada di dalam pipa ditampung ke drum. Namun karena tidak muat maka tumpahan aspal pun meluber dari pipa sehingga sempat berceceran.

“Itu tidak bisa muat makanya meluber, tetapi sekarang sudah ditangani, kita minta supaya yang tercecer dibersihkan,” jelasnya.

PT Bumi Sarana Utama sendiri, pada prosesnya sudah mengantongi dokumen lingkungan saat membangun perusahaan tersebut. Bahkan, mereka baru dua kali melakukan pengisian aspal ke Depo.

“Dokumen mereka sudah lengkap semua, kemarin juga kita sudah minta kepada penanggungjawab operasionalnya agar kejadian ini tidak terulang lagi,” katanya.

Pihaknya tak menampik jika limbah tersebut sampai jatuh ke laut dan mencemari lingkungan, maka kondisinya bisa amat fatal.

“Memang kami sempat khawatir karena ini aspal yang tentu sangat bahaya,” pungkasnya.(iko)

Sumber :https://kicknews.today/2017/05/03/aspal-curah-perusahaan-kalla-group-meluber-ancam-cemari-laut-klu